Untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, harga Bitcoin di Korea Selatan tercatat lebih rendah daripada harga pasar global, atau mengalami diskon—fenomena yang jarang terjadi di negara yang dikenal dengan “Kimchi Premium”-nya.
Berdasarkan data perdagangan terbaru, Bitcoin di beberapa bursa kripto Korea Selatan seperti Upbit dan Bithumb tercatat mengalami diskon sebesar 1,19% dibandingkan harga rata-rata global. Ini menjadi sinyal penting yang menandai pergeseran perilaku investor kripto lokal di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat.
Apa Itu Kimchi Premium?
Biasanya, Korea Selatan justru dikenal dengan istilah “Kimchi Premium”—yaitu kondisi ketika harga Bitcoin di dalam negeri lebih tinggi dibandingkan harga internasional. Hal ini terjadi karena tingginya permintaan lokal, keterbatasan akses terhadap pasar luar negeri, serta pembatasan modal keluar dari negara tersebut.
Namun kali ini, situasinya berbalik arah. Investor justru menjual BTC mereka di dalam negeri, sehingga harga turun di bawah rata-rata pasar global.
Dampak Langsung Gejolak Perdagangan AS-China
Analis menduga bahwa ketegangan perdagangan terbaru yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump menjadi pemicu utama perubahan sentimen ini. Dalam beberapa minggu terakhir, Trump memperkenalkan gelombang baru tarif dagang terhadap produk teknologi dari China, dan membuka peluang eskalasi perang dagang yang lebih luas.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global, termasuk di kawasan Asia Timur yang sangat bergantung pada perdagangan internasional—terutama Korea Selatan sebagai negara eksportir utama.
Investor Korea Selatan Mulai Berhati-hati
Para pengamat menilai bahwa diskon harga ini mencerminkan menurunnya optimisme investor Korea Selatan terhadap aset kripto sebagai pelindung nilai jangka pendek. Alih-alih membeli di tengah ketidakpastian, investor justru memilih untuk wait-and-see atau mengamankan likuiditas.
Menurut salah satu analis pasar dari Seoul:
“Biasanya, ketidakpastian global justru mendorong permintaan Bitcoin. Tapi kali ini, ketakutan terhadap dampak ekonomi jangka menengah membuat investor Korea lebih konservatif.”
Fenomena Diskon Bisa Jadi Awal Perubahan Sentimen Asia
Munculnya diskon harga Bitcoin di Korea Selatan bisa menjadi indikator awal perubahan sentimen pasar di Asia Timur, kawasan yang selama ini menjadi kontributor utama volume perdagangan kripto global. Jika gejolak ekonomi berlanjut, bukan tidak mungkin kondisi ini akan merembet ke negara-negara tetangga seperti Jepang, Taiwan, dan Singapura.
