OKX, salah satu platform pertukaran kripto terbesar di dunia, kembali melakukan perombakan besar-besaran di departemen hukumnya. Melissa Muehlfeld, yang menjabat sebagai Penasihat Umum Global (Global General Counsel), secara resmi meninggalkan perusahaan. Kepergian ini menjadi bagian dari gelombang restrukturisasi menyusul penyelesaian kasus hukum besar antara OKX dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada awal tahun ini.
Posisi Strategis Melissa Muehlfeld dan Rekam Jejaknya
Melissa Muehlfeld pertama kali bergabung dengan ekosistem OKX melalui OKCoin, cabang perusahaan untuk wilayah Amerika Serikat, pada Mei 2022 dengan posisi Wakil Penasihat Umum. Pada Agustus 2024, ia dipromosikan menjadi Penasihat Umum Global OKX, sebuah posisi yang membawahi strategi kepatuhan hukum perusahaan secara internasional.
Dalam perannya, Muehlfeld berperan penting dalam membantu OKX menavigasi berbagai tantangan regulasi di yurisdiksi yang kompleks dan beragam. Ia dikenal sebagai figur kunci yang menangani dialog internal perusahaan terkait kepatuhan terhadap hukum sekuritas, peraturan anti pencucian uang, dan kebijakan pengawasan transaksi lintas batas.
Namun, seiring meningkatnya tekanan dari regulator global terhadap bursa kripto, terutama dari otoritas di Amerika Serikat dan Eropa, posisi-posisi strategis dalam divisi hukum OKX mulai mengalami rotasi signifikan.
Restrukturisasi Pasca Penyelesaian Hukum Senilai 500 Juta Dolar
Kepergian Melissa Muehlfeld menyusul keputusan OKX untuk menyelesaikan kasus dengan Departemen Kehakiman AS pada Februari 2025. Dalam penyelesaian tersebut, OKX sepakat untuk membayar sebesar 500 juta dolar AS, menyusul tuduhan terkait pelanggaran kebijakan kepatuhan dalam operasional lintas yurisdiksi.
Sebagai respon atas penyelesaian tersebut, perusahaan mulai melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur hukum dan kepatuhannya. Sebelum Muehlfeld, dua pejabat tinggi lain di divisi hukum—Chief Legal Officer Mauricio Beugelmans dan Kepala Kepatuhan Vanessa Zhang—juga telah mengundurkan diri dari jabatannya.
Langkah ini dianggap sebagai bagian dari proses “pembersihan struktural” yang lebih luas dalam tubuh manajemen hukum OKX.
Pengangkatan Linda Lacewell sebagai Chief Legal Officer
Dalam upaya memperkuat kredibilitas hukum perusahaan, OKX telah menunjuk Linda Lacewell sebagai Chief Legal Officer yang baru. Lacewell sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS), lembaga pengawas keuangan terkemuka di Amerika Serikat.
Penunjukan Lacewell dinilai sebagai strategi untuk memperkuat kepatuhan perusahaan, khususnya dalam menghadapi tantangan regulasi dari otoritas di AS dan negara-negara G7 lainnya.
Menurut sumber internal, Lacewell kini memimpin restrukturisasi menyeluruh terhadap sistem audit hukum internal, mekanisme pengawasan transaksi, serta tata kelola pelaporan yang berlaku di seluruh lini operasional OKX.
Tanggapan Resmi Perusahaan dan Masa Depan OKX
Dalam pernyataan resmi melalui email, juru bicara OKX menyatakan bahwa perusahaan tidak memberikan komentar terkait individu yang masuk atau keluar dari jajaran manajemen, sejalan dengan kebijakan internal perusahaan.
Melissa Muehlfeld sendiri belum memberikan pernyataan publik terkait pengunduran dirinya, namun sumber dekat menyebutkan bahwa ia kini tengah mempertimbangkan sejumlah tawaran dari sektor keuangan tradisional dan firma hukum internasional.
Kepergian Muehlfeld dan restrukturisasi hukum ini menjadi sinyal kuat bahwa OKX tengah memasuki fase transformasi baru dalam menghadapi dunia kripto yang semakin diatur ketat oleh pemerintah.
Perombakan besar-besaran di tubuh legal OKX mencerminkan tekanan regulasi yang kian meningkat terhadap industri aset digital. Dengan membawa nama-nama besar seperti Linda Lacewell ke dalam struktur hukum mereka, OKX tampaknya berupaya menyelaraskan diri dengan standar kepatuhan global.
Meski demikian, tantangan tetap besar, terutama di tengah sorotan global terhadap bursa kripto terkait transparansi, keamanan konsumen, dan hubungan mereka dengan sistem keuangan tradisional.