Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) secara resmi telah menutup penyelidikannya terhadap Crypto.com tanpa mengambil tindakan hukum terhadap bursa kripto tersebut. CEO Crypto.com, Kris Marszalek, mengumumkan kabar ini melalui sebuah posting di platform X (sebelumnya Twitter) pada 27 Maret 2025.
“Mereka menggunakan semua cara yang ada untuk mencoba menekan kami—membatasi akses ke perbankan, auditor, investor, dan lainnya. Ini adalah upaya yang disengaja untuk mengakhiri industri ini,” ujar Marszalek. “Fakta bahwa kami tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin kuat, adalah bukti dari visi kami dan dukungan komunitas. Terus maju!”
Crypto.com Sempat Terancam Tindakan Hukum
SEC sebelumnya mengeluarkan Wells Notice kepada Crypto.com pada Agustus 2024, sebuah indikasi bahwa regulator berencana untuk mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut. Dua bulan kemudian, Crypto.com melawan dengan mengajukan gugatan terhadap SEC, menuduh regulator yang dipimpin oleh Gary Gensler saat itu telah melampaui kewenangannya dan menerapkan pendekatan yang salah dalam mengatur industri kripto.
Namun, di bawah kepemimpinan baru, SEC tampaknya mulai mengubah pendekatan terhadap industri kripto. Dalam pernyataan resminya, Kepala Bagian Hukum Crypto.com, Nick Lundgren, menyambut baik keputusan SEC untuk menutup investigasi.
“Kami senang bahwa kepemimpinan SEC saat ini telah memutuskan untuk menutup penyelidikan terhadap Crypto.com,” kata Lundgren. Ia juga menuduh pemerintahan sebelumnya menyalahgunakan kekuasaannya untuk merugikan industri aset digital.
Perubahan Sikap SEC di Bawah Kepemimpinan Baru
Keputusan ini mengikuti tren terbaru di mana SEC mulai membatalkan berbagai investigasi dan tuntutan hukum terhadap sejumlah perusahaan kripto besar, termasuk Coinbase, Consensys, Robinhood, Gemini, Uniswap, OpenSea, dan Immutable.
SEC juga secara resmi mencabut tindakan penegakan hukum sipil terhadap Cumberland DRW pada 27 Maret, yang sebelumnya menghadapi tuntutan terkait aktivitas perdagangan kripto.
Pendekatan yang lebih lunak ini dimulai setelah Mark Uyeda diangkat sebagai ketua sementara SEC pada 20 Januari 2025, menggantikan Gary Gensler yang mengundurkan diri. Uyeda membentuk Crypto Task Force yang dipimpin oleh Komisaris SEC, Hester Peirce, untuk mengembangkan pendekatan regulasi yang lebih mendukung inovasi industri kripto.
Selain itu, SEC juga membatalkan peraturan kontroversial yang mengharuskan perusahaan keuangan mencatat aset kripto mereka sebagai kewajiban dalam neraca keuangan pada 23 Januari lalu.
Crypto.com dan Kolaborasi dengan Trump Media
Di sisi lain, Crypto.com baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Trump Media pada 24 Maret. Kemitraan ini bertujuan untuk meluncurkan serangkaian exchange-traded funds (ETF) bertema “Made in America” yang direncanakan rilis akhir tahun ini.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Crypto.com akan menyediakan infrastruktur dan layanan kustodian untuk mendukung perdagangan ETF berbasis kripto. ETF tersebut kemungkinan akan mencakup sejumlah aset digital utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), XRP (XRP), dan Cronos (CRO).
Keputusan SEC untuk menutup investigasi terhadap Crypto.com memberikan sinyal positif bagi industri kripto, terutama di tengah meningkatnya tekanan regulasi dalam beberapa tahun terakhir. Dengan perubahan kepemimpinan di SEC dan kebijakan yang lebih terbuka terhadap inovasi, para pelaku industri kini berharap akan adanya kejelasan regulasi yang lebih baik untuk aset digital di Amerika Serikat.