Serangan Deepfake Melalui Zoom dan Telegram Ancam Pendiri Kripto: “Penipu Gunakan Versi AI dari Diri Saya”

Date:

Share post:

Pendiri Polygon, Sandeep Nailwal, memperingatkan komunitas kripto tentang tren serangan siber baru yang sangat berbahaya: penjahat digital kini memanfaatkan teknologi deepfake untuk meniru wajah dan suara pendiri startup kripto, termasuk dirinya, dalam upaya menipu korban lewat panggilan Zoom dan pesan Telegram.

Modus Baru: Deepfake + Rekayasa Sosial di Platform Komunikasi Populer

Serangan ini dimulai ketika akun Telegram milik Shreyansh Singh, Kepala Polygon Ventures, dikompromikan oleh pihak tak dikenal. Dengan menggunakan akses tersebut, para pelaku lalu menghubungi beberapa pendiri startup yang sedang berada dalam jaringan ekosistem Polygon, mengaku sebagai Singh atau Nailwal, dan menawarkan diskusi pendanaan.

Untuk memperkuat tipu daya mereka, pelaku lalu:

  1. Mengundang korban ke pertemuan Zoom menggunakan tautan phishing yang terlihat resmi.
  2. Menampilkan video deepfake yang menyerupai Sandeep Nailwal dan Shreyansh Singh, serta satu wanita yang mengaku sebagai bagian dari tim investasi.
  3. Tidak menggunakan audio—video terlihat seperti “macet” atau dibisukan—agar korban tidak curiga soal sinkronisasi suara.
  4. Meminta korban menginstal perangkat lunak SDK palsu, yang diyakini sebagai alat infeksi malware.

“Saya mulai menerima pesan dari orang-orang yang bertanya, ‘Apakah kamu baru saja Zoom dengan saya?’ Dan jawabannya tentu saja: Tidak.”
Sandeep Nailwal, dalam unggahan di X (Twitter)

Evolusi Penipuan: Deepfake Tidak Lagi Sekadar Hiburan

Jika dahulu deepfake identik dengan parodi atau manipulasi media, kini teknologi tersebut telah berkembang menjadi senjata siber yang sangat efektif.

  • Dalam kasus ini, penggunaan wajah Nailwal dan Singh secara palsu berhasil mengelabui korban seolah mereka sedang berbicara langsung dengan tokoh penting ekosistem Polygon.
  • Dengan mengarahkan korban menginstal software berbahaya, serangan ini berpotensi mencuri data dompet kripto, seed phrase, atau akses ke platform terintegrasi.

Kerugian Global Akibat Deepfake

Menurut laporan blockchain forensik terbaru, kerugian akibat penipuan berbasis AI dan deepfake telah menembus $200 juta hanya dalam Q1 2025, menjadikannya salah satu ancaman paling merusak di ruang Web3 saat ini.

Pesan Keras dari Nailwal: Gunakan Laptop Terpisah untuk Transaksi Kripto

Sebagai langkah tanggap, Nailwal menyarankan seluruh pelaku industri untuk:

  • Menggunakan satu laptop khusus hanya untuk penandatanganan transaksi kripto.
  • Tidak menggunakan perangkat tersebut untuk hal lain, seperti browsing, email, Zoom, atau instalasi aplikasi.
  • Menghindari menginstal software dari tautan yang tidak jelas, bahkan jika permintaan tampak datang dari orang yang dikenal.
  • Selalu verifikasi melalui channel resmi sebelum mengikuti pertemuan online yang mengklaim bersifat internal, investasi, atau teknikal.

“Deepfake makin realistis dan tak bisa dibedakan dalam 5 detik pertama. Pencegahan teknis kini tak cukup—yang dibutuhkan adalah operasional yang disiplin,” ujarnya.

Dari Ripple Hingga Polygon: Semua Bisa Jadi Target

Serangan deepfake seperti ini sebelumnya telah terjadi pada tokoh-tokoh penting lain:

  • Brad Garlinghouse, CEO Ripple, telah menjadi korban beberapa kali—videonya dimanipulasi untuk mempromosikan giveaway palsu di YouTube.
  • Kasus lain menargetkan investor retail dengan video CEO palsu yang menjanjikan penggandaan ETH atau BTC.

Dengan kemajuan AI generatif, biaya pembuatan deepfake makin rendah dan kualitasnya makin tinggi, membuat serangan semacam ini jauh lebih masif dan sistematis daripada sebelumnya.


Tindakan Pencegahan yang Wajib Dilakukan

Untuk Pendiri dan Developer Web3:

  • Gunakan channel komunikasi terenkripsi dan teregistrasi resmi (misalnya email perusahaan, bukan hanya Telegram).
  • Waspadai tautan Zoom dari akun pribadi atau tidak terverifikasi.
  • Gunakan verifikasi dua arah atau autentikasi suara langsung sebelum mengikuti rapat.

Untuk Komunitas dan Investor Retail:

  • Jangan pernah menginstal software yang dikirim lewat DM Telegram, Discord, atau Zoom tanpa validasi.
  • Verifikasi video/live stream dengan cek gestur, suara, atau desinkronisasi bibir.
  • Jika ragu, tanya langsung ke akun resmi proyek sebelum melakukan interaksi atau transaksi.

ARTIKEL TERHUBUNG

Harga Bitcoin Turun di Bawah $104.000, Likuidasi Pasar Kripto Capai $600 Juta

Pasar aset kripto mengalami tekanan besar dalam 24 jam terakhir setelah harga Bitcoin (BTC) tergelincir di bawah level...

Binance Japan Raih Sertifikasi Keamanan Internasional, Perkuat Posisi di Pasar Kripto Asia

Binance Japan, cabang resmi dari bursa aset kripto global Binance yang beroperasi di Jepang, telah memperoleh dua sertifikasi...

Perusahaan Kripto Norwegia K33 Galang Dana $6,2 Juta untuk Membangun Cadangan Bitcoin

Perusahaan pialang kripto asal Norwegia, K33, secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menggalang dana sebesar 60 juta...

Mantan Ketua CFTC Peringatkan: Pasar Kripto Rentan Tanpa Kewenangan Regulator yang Jelas

Mantan Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC), Rostin Behnam, memperingatkan bahwa tanpa pemberian kewenangan eksplisit kepada...